Upacara adat yang berasal dari Desa Detumbewa, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur ini merupakan bagian tak terpisahkan dari tradisi budaya masyarakat setempat yang kaya akan makna dan nilai budaya. Upacara ini umumnya diselenggarakan untuk menjaga keharmonisan manusia dengan alam dan para leluhur serta sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil pertanian.Proses dan Pelaksanaan Upacara Adat Upacara adat di Detumbewa dipimpin oleh tokoh adat yang disebut Mosalaki. Mereka mengatur seluruh rangkaian ritual dan memastikan pelaksanaan sesuai dengan aturan adat yang berlaku. Masyarakat desa secara aktif terlibat dalam persiapan, mulai dari penyediaan sesaji yang terdiri dari hasil bumi dan hewan ternak hingga persiapan alat musik tradisional seperti gong dan gendang. warga adat/masyarakat tidak hanya di kampung itu sj, ada kampung sekitar juga bagian dari persekutuan dari tanah adat dan semua masyarakat memberikan pu’u peti sebelum menjelang melaksanakan upacara adat, diberikan ke mosalaki untuk bahan konsumsi acara adat. setelah acara adat selesai, biasanya ada waktu 3 hari ada pire/ pamali, semuanya bagi warga masyarakat tidak boleh ke kebun, dan tidak boleh melukai tanah hari ke 4 dmna mosalaki menanam padi lebih dulu, yang kedua baru mosalaki pendukung keesokan harinya baru warga masyarakat.Doa pembukaan yang dipimpin oleh Mosalaki menjadi syarat pertama yang harus dilakukan, kemudian pemukulan gong sebagai tanda dimulainya acara atau upacara. Mendukung acara tersebut, hampir semua peserta mengenakan pakaian adat dan melaksanakan tarian maupun ritual lainnya yang menyimbolkan penghormatan kepada leluhur dan memohon keselamatan. Di sisi lain, selama upacara berlangsung, masyarakat masih dilarang melakukan aktivitas yang sifatnya mengganggu kesakralan acara. Kaidah kebahasaan dalam penjelasan: Artikel dalam tugas ini menggunakan bahasa Indonesia yang baku, lugas, dan objektif. Beberapa istilah teknis seperti Mosalaki, sesaji, dan ritual digunakan untuk menggambarkan kondisi budaya secara tepat. Kalimat aktif seperti “Mosalaki memimpin doa” dan “Masyarakat menyediakan sesaji” digunakan untuk menjelaskan pelaku dan tindakan dengan jelas. Demikian halnya, konjungsi dan kata rujukan seperti “dan,” “kemudian,” serta “ini ” dan “tersebut” digunakan untuk mengaitkan informasi secara runtut dan efektif. Kesimpulannya, upacara adat Desa Detumbewa mencerminkan kekayaan budaya lokal yang dipesan bagaimana masyarakat setempat tetap memiliki aktivitas tradisi tersebut dengan proses yang terstruktur.
Comments
Post a Comment